Imam Masjid Agung Perancis Serukan Muslim Perancis Bersatu Pilih Macron

Eramuslim – Masjid Agung Paris meminta umat Islam di Perancis bersatu melawan xenophobia dalam putaran kedua pemilihan presiden bulan Mei mendatang. Langkah ini dilakukan untuk memenangkan kandidat independen Emmanuel Macron yang dianggap tidak memusuhi Islam.

Hasil pemilihan putaran pertama pemilu Presiden Perancis telah diumumkan. Emmanuel Macron dari independen dan pemimpin Front Nasional Marine Le Pen akan bertarung dalam pemungutan suara pada 7 Mei mendatang, seperti dilansir Huffington Post hari Selasa (25/4).

Dalam pernyataannya pada hari Senin (24/04) kemarin, Mufti Masjid Agung Paris, Dalil Boubaker, meminta warga Muslim Prancis untuk memilih selain Le Pen. Hal itu dikarenakan ancaman perpecahan dan fragmentasi dari Le Pen terhadap Perancis.

“Pemilihan 7 Mei akan menentukan takdir bagi Prancis dan kelompok agama minoritas,” ujar Boubakeur.

Emmanuel Macron, head of the political movement En Marche !, or Onwards !, and candidate for the 2017 French presidential election, delivers a speech during a campaign political rally at the AccorHotels Arena in Paris, France, April 17, 2017. REUTERS/Christian Hartmann – RTS12O17

Emmanuel Macron adalah seorang bankir berusia 39 tahun yang mendirikan partai politiknya sendiri dengan mempromosikan multikultural Prancis. Emmanuel dianggap akan mampu mewujudkan harapan Prancis yang percaya kepada nilai-nilai agama.

Sedangkan lawan politiknya, Le Pen, adalah politikus berusia 48 tahun yang mendukung platfom anti-imigran dan mengecam fundamentalis Islam. Ia turut melarang bentuk-bentuk Islami di ruang publik, dan mengidentifikasi identitas Muslim sebagai status imigran.

“Saya menentang pemakaian jilbab di tempat umum, itu bukan Prancis,” kata Le Pen kepada Anderson Cooper pada Maret lalu.

Le Pen juga bersumpah akan memperjuangkan jiwa Prancis dengan menerapkan pembatasan pada peredaran daging halal, melarang pakaian religius di publik dan menghentikan peredaran burkini. (Rol/Ram)