Eramuslim – Sebuah laporan media internasional mengungkapkan adanya kerjasama internasional antara Italia, Mesir, dan Rusia, untuk menghadapi mujahidin Negara Islam di wilayah Libya dalam beberapa waktu kedepan.
Menurut situs intelejen Israel, Debka, menyatakan bahwa Presiden Abdel Fattah al-Sisi berencana untuk lebih berbuat banyak di Libya setelah eksekusi mati 21 warga Koptik Mesir oleh Negara Islam pada pertengahan Februari lalu.
Debka juga mengungkapkan bahwa pemerintah Kairo telah mempersiapkan komando laut dan pasukan darat Mesir untuk menghancurkan mujahidin di wilayah Derna sebagai balasan atas eksekusi mati warganya.
Sementara itu pemerintah Italia sejak hari Senin (02/03) kemarin dikabarkan sedang mempersiapkan latihan militer di lepas pantai Libya, menanggapi kemungkinan serangan teror terhadap negaranya melalui jalur laut mediterania.
Pemerintah Roma beralasan bahwa latihan ini diadakan untuk mencegah serangan milisi bersenjata atas jalur pipa gas “Uap Hijau” dari bawah laut Mediterania ke Sisilia, yang menjadi urat nadi ekonomi yang menghubungkan Italia dan Libya.
Sedangkan Rusia melalui delegasi tetapnya di PBB, Vitaly Churkin, mengisyaratkan bahwa negaranya akan ikut bergabung dalam koalisi internasional melawan Negara Islam.
Menurut prediksi surat kabar Nezavisimaya Gazeta bahwa pemerintah Moskow hanya akan ikut terlibat koalisi internasional dalam upaya menjaga kepentingan strategis mereka di wilayah Libya dan utara Afrika. (Dostor/Ram)
