Jenderal Perang Turki Siapkan Pasukan Elit Kardak untuk Serbu Yunani

Untuk diketahui, perselisihan antara Turki dan Yunani atas pulau kecil tak berpenghuni, Kardak telah membawa kedua negara itu ke ambang konflik bersenjata pada tahun 1996 silam.

Ketegangan kedua negara tetangga itu kembali memuncak akhir-akhir ini setelah Turki memutuskan melayarkan kapal Oruc Reis yang didukung oleh sejumlah kapal perang Turki untuk melakukan kegiatan eksplorasi minyak dan gas di Laut Mediterania timur. Yunani mengklaim bahwa Mediterania timur merupakan kawasan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) mereka. Sehingga, mereka menilai bahwa aktivitas militer dan aktivitas eksplorasi sumber daya alam Turki telah melanggar perjanjian internasional.

Sebagaimana diberitakan VIVA Militer sebelumnya, Yunani tidak sendirian dalam menghadapi kekuatan militer Turki. Dia didukung oleh Prancis. Prancis bahkan dikabarkan telah mengerahkan satu buah kapal induknya, Charles de Gaulle dan sejumlah kapal perang lainnya untuk menghadapi Angkatan Laut Turki di sekitar Laut Mediterania Timur.

Kehadiran militer Prancis itu ditentang keras oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Dalam berbagai kesempatan Erdogan telah menegaskan pihaknya tidak akan mundur selangkah pun dari Laut Mediterania timur. Turki menegaskan siap menghadapi pasukan militer Yunani yang didukung oleh Prancis demi tujuan eksplorasi minyak dan gas mereka di Mediterania timur.  (viva)