Kisah Heroik Dokter di China, Meninggal Usai Rawat Pasien Virus Corona

Para pakar belum mengetahui seberapa berbahayanya virus ini dan bagaimana virus ini bisa dengan mudah menyebar antarmanusia. Virus corona baru bisa menyebabkan pneumonia, yang dalam beberapa kasus berdampak mematikan bagi penderitanya.

Kembali ke kasus meninggalnya dokter Liang, berdasarkan laporan portal berita Thepaper.cn seperti dilansir South China Morning Post (SCMP) menyebut korban tewas pada Sabtu (25/1) pagi, sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Meninggalnya Liang ini menandai kematian pertama dari kalangan profesional medis sejak virus corona mewabah di China.

Korban yang merupakan dokter bedah ini diduga terinfeksi virus corona sejak pekan lalu, sebelum dia dipindahkan ke Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

“Liang Wudong, seorang dokter di Rumah Sakit Xinhua Hubei yang ada di garis depan peperangan #CoronavirusOutbreak di Wuhan, meninggal dunia karena virus itu pada usia 62 tahun,” demikian laporan CGTN, yang sebelumnya dikenal sebagai CCTV, via Twitter.

Sementara itu, Otoritas China mengerahkan 450 staf medis militer ke kota Wuhan. Beberapa staf itu disebut memiliki pengalaman dalam memerangi SARS atau Ebola.

Seperti dilansir AFP, tim medis militer itu akan dikerahkan ke rumah-rumah sakit yang tengah merawat sejumlah besar pasien terinfeksi virus corona. Tim ini dikerahkan guna menindaklanjuti laporan-laporan soal kurangnya ranjang untuk pasien di rumah-rumah sakit yang dikhususkan menangani wabah virus corona di Wuhan.

Pemerintah China tengah melakukan pembangunan kilat sebuah rumah sakit khusus di Wuhan untuk merawat pasien terinfeksi virus corona. Direncanakan akan ada 1.000 ranjang di rumah sakit yang dijadwalkan selesai dibangun dalam waktu hanya 10 hari itu.

Dalam rapat pada Jumat (24/1) waktu setempat, Gubernur Hubei, Jiang Chaoliang, menyatakan Wuhan ‘harus melakukan setiap upaya’ untuk menambah tempat isolasi dan menambah ranjang bagi pasien. Rumah sakit juga harus bisa memastikan para pasien ‘diterima tepat waktu’.(dtk)