Komisi HAM PBB: Genosida Massal di Myanmar Untuk Hapus Sejarah Muslim Rohingya

Berbicara melalui telepon, Kyaw Hla Aung mengatakan bahwa keluarganya tidak memiliki cukup makanan karena pejabat telah mencegah distribusi bantuan internasional secara penuh. Aung sendiri telah dipenjara berkali-kali karena aktivismenya dan sekarang diasingkan di sebuah kamp Sittwe.

Lima tahun yang lalu, Sittwe, yang terletak di muara di Teluk Benggala, adalah kota campuran antara mayoritas etnis Rakhine Buddha dan minoritas Muslim Rohingya. Tapi sejak terjadinya kerusuhan sektarian di tahun 2012, mengakibatkan jumlah korban Muslim Rohingya yang tidak proporsional, dimana sebagian besar umat Islam telah dibersihkan. (Mt/Ram)