Sementara itu, belum jelas siapakah di tingkat pemerintahan yang telah menginisiasi kampanye ini dan bagaimana hal ini bisa dilakukan di Xinjiang, di mana para Muslim Uighur mengeluhkan diskriminasi etnis, penindasan agama, dan penindasan budaya di bawah kekuasaan Cina.
Sebelumnya, kampanye “anti-ekstremisme agama” telah dilakukan oleh otoritas Cina melalui kader-kader wilayah Partai Komunis Cina di Xinjiang yang juga menargetkan Muslim Uighur.
Otoritas Cina berdalih tindakan keras mereka terhadap agama dilakukan untuk menyingkirkan sekelompok kecil orang-orang Uighur di Xinjiang yang mereka anggap “ekstremis”, sementara para aktivis Uighur di pengasingan percaya bahwa faktanya kebijakan Cina itu menargetkan Islam dan masyarakat Uighur. (Ar/Ram)
Jangan ketinggalan memesan buku ini:
Eramuslim Digest edisi 13 : Kiprah Mujahidin Indonesia, klik link dibawah ini:
https://m.eramuslim.com/resensi-buku/185714.htm
