Koalisi Pembela Demokrasi Perancis menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (25/11) malam, menentang kunjungan Presiden kudeta Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, seperti dilansir kantor berita Arab 21.
Dalam aksinya, Koalisi Pembela Demokrasi mengajukan sebuah petisi kepada parlemen Perancis sebagai bentuk penolakan kunjungan 4 hari Presiden Abdel Fattah Sisi, yang dimulai sejak ahri Selasa kemarin.
Koalisi Pembela Demokrasi menyebut Sisi sebagai pembunuh rakyat dan demokrasi di Mesir, serta menggambarkannya sebagai “tiran militer bertangan besi” yang menghalangi kekuasaan rakyat.
Kelompok ini menyebut pemerintah Francois Holande telah merusak citra Perancis yang merupakan negara demokrasi dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Presiden Abdel Fattah Sisi dituding bertanggung jawab atas tewasnya lebih dari 6 ribu pengunjuk rasa damai di Mesir, dan memenjarakan lebih dari 42 ribu aktivis yang menuntut kebebasan berpendapat di Mesir, termasuk 36 wartawan, 193 akademis, empat ribu siswa, dan 1.800 anak-anak. (Rassd/Ram)
