Misteri Cuaca di Atmosfir Indonesia

Penaman angin siklon

Seperti yang terdapat di belahan dunia lain, penamaan angin siklon, topan dan badai, walau tak selalu, namun lebih cenderung dan biasanya berdasarkan abjad, berurutan dari A hingga Z.

Tapi jika tak terdapat awal abjad, misal dari W ke “X” yang tak ada penamaannya karena sulit didapat, maka penaman akan loncat atau skip ke Y. Dan jika sampai Z masih ada siklon lain dan penamaan tak cukup, maka balik lagi ke A, begitu seterusnya.

Namun biasanya penamaan siklon, topan dan badai (yang dalam bahasa Inggris disebut Hurricane) di daerah masing-masing berdasarkan nama panggilan orang setempat yang terdengar akrab di wilayah itu, dan menjadi ciri khas di kawasan yang terkait pula.

Contoh seperti di Amerika Serikat bagian timur atau di Samudra Atlantik, misalnya penamaan angin siklon di tahun 2017 lalu yaitu Arlene, Bret, Cindy, Don, Emily, Franklin, Gert, Harvey, Irma, Jose, Katia, Lee, Maria dan seterusnya.

Karena namanya memakai nama panggilan orang setempat dan masih ada nama panggilan lainnya, maka tiap tahun biasanya namanya diganti dengan nama baru. Bagitu pula di beberapa bagian wilayah lain di dunia.

Sementara di Samudra Pasifik timur contoh namanya adalah Aletta, Bud, Carlotta, Daniel, Emilia, Fabio, Gilma, Hector, Ileana, John, Kristy, dan seterusnya.

Di Pasifik bagian tengah contoh namanya adalah Akoni, Ema, Hone, Iona, Keli, Lala, Moke, dan seterusnya.

Di Samudra Pasifik barat namanya kadang tak beraturan seperti abjad, contoh namanya adalah Doksuri, Khanun, Vicente, Saola, Damrey, Haikui, Kirogi, Kai-Tak, Tembin, dan lainnya.

Di Samudra Hindia bagian utara namanya kadang jugs tak beraturan seperti abjad, contoh namanya adalah Murjan, Nilam, Mahasen, Phailin, Helen, Leher, Madi, Na−nauk, dan lainnya.