Letusan Gunung Tonga Bikin Jepang Kalang Kabut, Tsunami Melanda hingga Belasan Kapal Tenggelam

Letusan Gunung Tonga Bikin Jepang Kalang Kabut, Tsunami Melanda hingga Belasan Kapal Tenggelam

eramuslim.com  -Letusan gunung bawah laut yang terjadi di Pulau Tonga, Pasifik Selatan membuat Jepang kalang kabut.

Letusan itu mengakibatkan sebagian wilayah Jepang dilanda tsunami dan belasan kapal terbalik.

Dilansir Japan Times, Ahad (16/1/2022), setidaknya empat belas kapal terbalik, tenggelam, atau bahkan hanyut di Prefektur Kochi. Kemudian ada lima kapal terbalik di Prefektur Tokushima, sementara tidak ada korban yang dilaporkan.

Pantai Pasifik Jepang yang dihantam tsunami pada Minggu pagi mendorong badan cuaca Jepang mengeluarkan peringatan tsunami. Sementara lebih dari 210.000 penduduk didesak untuk pindah ke tempat yang tinggi. JAdapun apan Airlines juga membatalkan 27 penerbangan di bandara di seluruh negeri.

Badan Meteorologi Jepang awalnya mengatakan bahwa tsunami setinggi 3 meter mungkin masih melanda prefektur timur laut Iwate, tetapi kemudian menurunkan peringatan itu menjadi peringatan.

Tsunami 1,2 meter diamati di kota Amami sesaat sebelum Sabtu tengah malam, sementara tsunami 1,1 meter tiba di Prefektur Iwate pada pukul 2:26 pagi hari Minggu. Menurut badan tersebut, tsunami kecil kurang dari 1 meter terlihat di wilayah yang luas dari pantai Pasifik negara itu, yakni dari Hokkaido ke Kyushu dan Okinawa.

Di Kamaishi, Prefektur Iwate, yang rusak parah akibat tsunami 2011, orang-orang mengungsi ke kuil yang berada di dataran tinggi menyusul peringatan tsunami sekitar pukul 3 pagi hari Minggu.

Tadateru Sugawara (17) dan temannya Ryosuke Nishino (17) mengatakan bahwa mereka mengungsi bahkan sebelum itu, segera setelah mendengar peringatan tsunami. Dia mengatakan bahwa mereka selalu bingung ke mana harus mengungsi jika terjadi keadaan darurat.

Eno Shibasaki, seorang pendeta berusia 65 tahun di kuil, yang menyaksikan secara langsung pembantaian yang diakibatkan oleh tsunami 2011, mengatakan betapa senangnya melihat orang-orang muda bergerak cepat dalam menanggapi ancaman tsunami.