Menhan AS Akui Perang Melawan Mujahidin Irak Akan Berlangsung Lama

Eramuslim – Menteri Pertahanan Amerika Serikat, James Mattis, mengatakan bahwa perang melawan mujahidin Islam akan berlangsung lama. Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers selama kunjungannya di ibukota Iraq, Baghdad, selang satu hari setelah peluncuran operasi militer Iraq di bagian barat kota Mosul.

“Mujahidin Irak bukanlah ancaman yang akan pergi semalam, jadi kita akui bahwa akan menjadi pertempuran panjang melawan mereka,” ujar Menhan James Mattis seperti dikutip Middle East Monitor pada Selasa (21/02).

Dalam hal ini, Mattis yang ditemani Komandan Koalisi AS, Letnan Jenderal Stephen Townsend memuji kemampuan tentara Iraq. Selama konferensi pers, Townsend menegaskan bahwa militer AS akan meninggalkan negara ini setelah berakhirnya pertempuran melawan mujahidin Irak di Mosul.

“Saya belum bisa mengatakan bahwa kita akan diminta oleh pemerintah Iraq pergi segera setelah pertempuran Mosul. Saya berpikir bahwa pemerintah Iraq menyadari ini adalah pertarungan yang sangat kompleks dan mereka akan membutuhkan bantuan dari koalisi, bahkan di luar Mosul,” ujar Letjen Stephen Townsend.

Selama kunjungannya di Baghdad, Mattis bertemu pihak kementerian pertahanan Iraq yang diwakili Erfan al-Hiyali dan Perdana Menteri Iraq Haider Al-Abadi.

Dalam pertemuan tersebut, PM Abadi menekankan pentingnya dukungan internasional bagi Iraq selama memerangi mujahidin Islam. PM Abadi menambahkan bahwa tidak ada pasukan darat asing yang bertempur di Iraq, melainkan hanya konsultan militer.

Lebih jauh lagi, PM Abadi sesumbar bahwa pasukannya akan berhasil mengalahkan mujahidin Irak. “Kami berada di saat-saat yang menentukan untuk membebaskan kota. Ini memerlukan dukungan yang terus berlanjut terhadap Iraq,” ujarnya. (Kiblat/Ram)