Myanmar Chaos! Uang Dibatasi, Warga Tarik Tunai Besar-besaran

Bank terbesar keenam di Myanmar itu hanya mengizikan 200 nasabah per cabang untuk melakukan penarikan terbatas per hari. Di mana warga hanya bisa mengambil uang hingga 500.000 kyat saja.

Tun Naing masih beruntung. Banyak warga yang gagal menarik uangnya meskipun sudah antri setiap hari.

“Saya benar-benar muak,” kata pensiunan guru Myint Myint.

“Mereka harus mengumumkan melalui (media yang dikelola pemerintah) bahwa uang kami baik-baik saja … Meskipun tabungan saya tidak banyak, saya khawatir karena rumor.”

Di luar cabang Myawaddy, kerumuman kecil warga berteriak-teriak meminta diizinkan menarik dana. AFP melaporkan penjaga keamanan terlihat sibuk menenangkan warga.

Sementara itu, di pusat komersial Yangon, bank swasta sebagian besar masih tutup. Namun bank pemerintah sebagian buka.

Kekhawatiran juga muncul soal bagaimana perusahaan-perusahaan di Myanmar membayar karyawannya akhir bulan ini. Termasuk apakah lansia akan mendapatkan gaji pensiun mereka.

Risiko Kekurangan Uang

Hari demi hari, bukan tidak mungkin persediaan uang di negari ini makin tipis.

“Di masa lalu di bawah pemerintahan militer sebelumnya, mereka dikenal sering mencetak uang dan hal itu tentu saja meningkatkan inflasi,” kata seorang pengamat Myanmar dari Curtin University Australia, Htwe Htwe Thein kepada AFP.

Upaya kudeta di tengah perekonomian yang stagnan bahkan memburuk akibat pandemi Corona menimbulkan ekses tersendiri bagi rakyat Myanmar. Belum lagi dengan dijatuhkannya sanksi dari negara-negara Barat seperti AS, Inggris Kanada, hingga Uni Eropa.Ini makin memperburuk keadaan. [em]