Ahok Diuntungkan Jika Pemimpin Islam Tidak Bersatu Dalam Pilgub DKI 2017

ahok pengusaha tionghoaEramuslim.com – Beberapa partai politik yang belum menentukan calon dalam pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta bisa jadi akan mendorong calon mereka sendiri. Calon tersebut bisa Yusril Ihza Mahendra atau lainnya.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menyatakan, siapa pun calon mereka, pada dasarnya hanya akan menyisir pemilih non-Ahok. Artinya, tiga pasangan justru akan menguntungkan Ahok.

“Sebab, pemilih Ahok terlihat sudah solid di kisaran angka 45 persen. Artinya, sisa suara itulah yang akan jadi rebutan pasangan lain. Otomatis perolehan suara mereka akan mengecil,” katanya kepada Republika.co.id, Ahad (11/9).

Menurut dia, potensi lawan Ahok juga sudah sulit untuk menang. Karena itu, pemilih netral akan menjatuhkan suara ke calon pejawat. Secara psikologis, pemilih netral mempunyai kecenderungan untuk memilih calon yang terlihat sudah unggul. “Tapi jika pemilih netral ini akhirnya golput (tak memilih), kemungkinan potensi dua putaran bisa terjadi,” katanya.

Hingga kini, ada tiga bakal calon yang akan memperebutkan posisi nomor 1 DKI Jakarta. Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Sandiaga Uno, dan Yusril Ihza Mahendra. Meski belum mendeklarasikan diri, namun Ahok dikabarkan akan berpasangan dengan kader PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat.

Sementara Sandiaga disebut-sebut akan berpasangan dengan kader PKS Mardani Ali Sera. Setelah kabar tersebut berhembus, Yusril langsung merapat ke Sekda DKI Jakarta Saefullah dan ‘meminangnya’ sebagai pasangan duet di pilgub DKI Jakarta 2017.(ts/rol)

Jika dalam Pilgub DKI 2017 Ahok kembali menang gara-gara para “pemimpin Islam” tidak bisa bersatu, maka salahkanlah mereka ini. Mereka lebih mengutamakan perutnya ketimbang dakwah Islam.