Ali Ngabalin Bersedia Bergabung Dengan Istana

Punya Jaringan Kuat

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko mengatakan pengangkatan Ali untuk memperkuat peran KSP berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2015.

Salah satu peran KSP yang disoroti adalah mengenai fungsi komunikasi politik kepada publik.

Moeldoko menilai Ali merupakan politikus senior yang memiliki banyak pengalaman dan jaringan.

“Dia adalah politikus senior yang punya banyak pengalaman dan jaringan. Dia ini juga akan membantu mengkomunikasikan apa yang sudah dikerjakan oleh pemerintah. Sudah banyak program dan kebijakan yang dibuat pemerintah serta memerlukan komunikasi ke publik yang lebih luas,” kata Moeldoko dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/5/2018).

Diketahui, dalam karirnya, Ali Mochtar Ngabalin diketahui sebagai mubaligh dan pimpinan pondok pesantren.

Tak hanya itu, ia juga aktiv mengajar sebagai dosen luar biasa di sebuah institut agama Islam.

Selain jadi politisi, Ali juga sempat menjadi sebagai Ketua DPP Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) serta menjabat direktur eksekutif di sejumlah lembaga nirlaba.

Kritik

Diketahui sebelumnya Ngabalin sempat melontarkan berbagai kritikan terhadap pemerintah.

Namun, ia beralasan justru masuk ke pemerintahan agar bisa menjadi penyambung antara kepentingan ulama dengan pemerintah.

Ngabalin juga menegaskan bahwa tak ada yang abadi dalam politik.

“Ya politik itu kan sebetulnya dinamis. Saya pikir teman teman di media tahu politik itu dinamis. Itulah khasanah politik yang membuat kita menjadi kaya,” ujarnya.

Sedangkan menurut Moeldoko, hal ini bukan menjadi persoalan.

“Bagi pemerintah, tidak ada yang namanya lawan politik. Semua adalah partner dalam demokrasi,” ujar Mantan Panglima TNI tersebut.[tribunnews]