Anies Baswedan Belum Aman, Refly Harun Sebut 2 Ancaman Ini

eramuslim.com – Refly Harun, Pakar Hukum Tata Negara, telah mengidentifikasi dua ancaman yang dapat menggagalkan upaya Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden pada tahun 2024.

Jika dua ancaman ini terwujud, maka Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, akan menghadapi kegagalan dalam kontes Pilpres 2024.

Refly Harun juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, ada upaya yang diduga akan dilakukan oleh Istana Presiden Jokowi untuk menggagalkan pencalonan Anies.

Dalam video yang diunggah di saluran YouTube Refly Harun, berjudul “Live Viral! Skenario Jkw: Dukung Ganjar, Cadangkan Prabowo, Tolak Anies!!”, pada Senin malam (24/4), Refly membahas tentang kemungkinan penolakan terhadap Anies.

Refly mengatakan meskipun saat ini Anies sudah mendapat dukungan dari Partai Demokrat, PKS, dan Partai Nasdem, namun masih ada ancaman lain yang harus diwaspadai.

“Ancaman belum selesai buat Anies,” ujar Refly dilansir dari Kanal YouTube Refly Harun, Selasa (25/5).

Dibeberkan Refly Harun, ancaman pertama Anies gagal menjadi Capres, salah satunya bisa saja ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait penyelenggaraan Formula E yang saat ini tengah didalami KPK.

Ancaman kedua, dimana ini adalah ancaman yang nyata yaitu dengan memenangkan Moeldoko dalam polemik Partai Demokrat.

“Lebih mudah yaitu menangkan saja Moeldoko (PK kasus Demokrat), alasan bisa dibuat-buat, walaupun 16 kali kalah sebelumnya, tapi kalau yang ke 17 ini menang, maka Moeldoko akan menguasai Demokrat,” kata Refly lagi.

Sehingga, kata Refly, jika Demokrat sudah berada di tangan Moeldoko, yang dalam hal ini representasi dari Istana, karena menjabat sebagai kepala staf presiden (KSP), tentu akan membatalkan dukungan untuk Anies Baswedan.

“Apakah ada alternatif? Ya, ada gosip yang mengatakan, kalau Demokrat terpaksa out, PPP yang in atau PKB yang in,” katanya.

“Tapi apakah PKB berani menentang titah istana? PPP berani menentang titah istana?” tanya Refly Harun lagi.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar