Anies Baswedan, Peluru Tajam Bagi Jokowi

Publik memandang dengan cara yang sederhana : lawan politik Anies belum legowo atas kekalahan yang mereka terima.

Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil menyebut mereka sebagai orang-orang yang belum move on.

Intinya, ada kelompok yang ingin laju elektabilitas Anies tak boleh dibiarkan meningkat. Karena kalau dibiarkan Ia akan menjelma menjadi ancaman nyata bagi keberlangsungan kekuasaan saat ini.

Jika melihat rangkaian peristiwa di atas, nampak jelas bahwa prestasi politik yang diraih Anies Baswedan menjadi ancaman nyata bagi elektabilitas Jokowi.

Ketiga hal di atas adalah hal-hal yang nampak yang memberi dampak bagi menurunnya elektabiltas Jokowi dan meroketnya elektabilitas Anies. Jika salah mengelola, bukan tidak mungkin Jokowi akan kehilangan kesempatan keduanya untuk menjadi orang nomor satu di Republik ini.

Apalagi, jika Gerindra dan Prabowo kemudian memberikan kejutan di ujung waktu pendaftaran calon Presiden di bulan Agustus 2018 nanti : menyiapkan ‘kuda hitam tangguh’ untuk memastikan Joko Widodo tumbang, seperti Ahok setahun lalu.

Kita semua tentu ingat, pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Jokowi hanya meraih kemenangan dengan perolehan 2,4 Juta suara. Sementara kemenangan Anies dicapai dengan perolehan 3,3 juta suara, jauh di atas capaian jokowi. Ini berarti di wilayah yang sama, Jokowi hanya 2/3 pendukungnya Anies.

Di Pemilhan Presiden 2019 nanti, bisa saja sejarah berulang, kepada Joko Widodo dan juga Anies Baswedan. (tsc)

Wallahualam

Oleh ; Qusyaini Hasan (Jurnalis)