Ataturk jadi Nama Jalan, Mujahid 212: Apakah Test the Water untuk Gunakan Nama Lain, Misalnya Tokoh Komunis?

 

Selanjutnya sebagai alternatifnya untuk dapat mengenang serta mendoakan atas jasa daripada seorang tokoh asli Betawi (Jakarta), maka sedapatnya dapat diusulkan untuk diabadikan nama Bang Pitung, seorang tokoh besar jawara, yang kini melegenda. 

 

Bang Pitung, pas untuk Jakarta. Komparasi antara kedua tokoh antara Attaturk dengan Bang Pitung amat sangat kontradiktif. Bang Pitung semasa hidupnya dikenal  dan dikenang  melawan Belanda., sedangkan Attaturk dikenal oleh umat Islam di dunia sebagai “melawan”  Allah dan Rasulnya.

 

Atau boleh juga opsi lain dengan nama tokoh lainnya yang belum diabadikan sebagai nama jalan di ibukota, tapi cukup punya nilai juang bagi bangsa ini –sangat bertolak belakang dengan Attaturk– dan juga tokoh tersebut semasa hidup merupakan pengikut setia dan diangkat oleh pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol sebagai panglimanya saat perang melawan kolonial Belanda. Beliau dikenal oleh masyarakat Tapanuli (belahan Selatan dan  Madina) dan Sumatera Barat, bahkan Aceh, sebagai seorang dari para  tokoh  pejuang yang ada di Sumatera, beliau memiliki gelar sebagai “Tuanku Rao”.

 

Dan masih banyak tokoh-tokoh lain yang layak dan pantas selain jasa juangnya juga asli bangsa Indonesia, silahkan jika ada dari bangsa lain (tokoh asing) namun jangan yang kontroversial,  harusnya yang diidolakan oleh anak bangsa ini, bukan justru tokoh yang populer karena dibenci. (Gelora)