Awas Skimming! Hindari Gesek Kartu Debit dan Kredit di 6 Lokasi Ini

Dengan alat khusus tersebut, pelaku dapat memperoleh data lengkap tentang kartu debit atau kartu kredit Anda setelah transaksi selesai dilakukan. Berbekal informasi itulah, pelaku mulai beraksi untuk menggasak uang di rekening Anda.

Meski kasus skimming di SPBU tak signifikan, lebih baik hindari melakukan transaksi menggunakan kartu kredit atau debit. Kalau perlu pakai uang tunai saja. Bila terpaksa, usahakan mencari SPBU yang menurut Anda aman dari tindak kejahatan seperti itu.

2. Tempat Makan 

 

Kalau Anda sering makan di luar, baik di tempat biasa maupun restoran ternama, hati-hati dengan kejahatan skimming yang selalu mengintai. Terutama saat Anda melakukan transaksi pembayaran menggunakan kartu kredit atau kartu debit. Begitupula jika Anda sering berkunjung ke bar. Risiko kena skimming bisa saja terjadi.

Maka dari itu, perhatikan dulu kondisi tempat makan, restoran, atau barnya. Apakah ada pengawasan dari CCTV maupun petugas keamanan atau tidak. Bila minim pengawasan, urungkan pakai kartu debit atau kartu kredit untuk bertransaksi.

3. Toko dengan Pelayanan Mandiri

Meski jarang ada di Indonesia, toko yang mengharuskan pelanggan melayani diri mereka sendiri (self service) sangat rentan terkena praktik skimming. Selain tidak ada pengawasan dari petugas khusus di kios, perawatan pada mesin transaksi, seperti EDC juga seringkali terabaikan.

Melihat kondisi tersebut, pelaku mengincar toko dengan pelayanan mandiri sebagai tempat untuk memuluskan aksi kejahatannya. Jadi sebelum bertransaksi, pastikan Anda memeriksa lebih dulu kelayakan mesin pembayaran, seperti EDC yang tersedia di toko tersebut.

Jika tidak mendesak pergi ke toko self service, disarankan agar Anda mencari alternatif tempat lain. Kan masih banyak tuh toko atau kios dengan pengawasan cukup ketat yang bisa Anda kunjungi. Jadi lebih aman kan.

4. Toko Waralaba di Daerah Terpencil

Pelaku skimming juga menargetkan toko waralaba di daerah terpencil sebagai tempat untuk beraksi. Khususnya toko waralaba yang menyediakan mesin EDC. Alasannya tentu saja karena lokasinya terpencil, jauh dari pusat kota, sehingga pengawasan kurang memadai.