BEM Unair Sesalkan Cuitan Guru Besarnya, Henry Subiakto Terkait Buruh

Pun ketika Henry menarik kesimpulan mengenai sikap kaum intelektual yang memilih turun ke jalan, ia juga menilai seolah-olah ada dikotomi sangat tajam antara aksi demonstrasi jalanan dan cara protes lewat jalur hukum, judicial review.

“Padahal kalau kita berbicara gerakan, tentu ada banyak sekali metode yang bisa kita jalankan untuk mencapai tujuan. Dan tiap metode tersebut pasti mengandung risiko dan konsekuensinya sendiri,” ucapnya.

Seharusnya, lanjut Chaq, Henry yang merupakan seorang intelektual bukan hanya memilih satu diantara sekian metode lalu menegasikan metode-metode lainnya.

“Melainkan bisa mempertimbangkan semua dan mengusahakan agar seluruh metode tersebut bisa dijalankan dan membuahkan hasil maksimal,” katanya.

Terkait kritikan cuitan Henry yang di balas oleh sesama Dosen Unair yakni Airlangga Pribadi bahkan sampai ditantang diskusi, BEM Unair kata Chaq siap memfasilitasi keduanya untuk mencerahkan publik.

“Terkait tantangan debat dari pak Airlangga Pribadi, jika dengan adanya debat, publik bisa semakin tercerahkan. BEM Unair tentu sangat siap memfasilitasi,” katanya. (*)