#BukaMata: NKRI Punya Harta Karun Energi 810.000 MW, Baru Dimanfaatkan 1,1%

panas bumiEramuslim.com – Indonesia sangat kaya dengan energi terbarukan di luar energi fosil. Dari dalam bumi, di atas tanah, laut, udara, hingga matahari di langit, semuanya menyimpan ‘harta karun’ energi yang terbarukan, tidak akan habis sepanjang masa.
Menurut perhitungan Kementerian ESDM yang diperoleh detikFinance, total potensi energi terbarukan yang dimiliki Indonesia mencapai 810.000 megawatt (MW), tersebar di dalam bumi hingga di atas langit.
Di dalam bumi, Indonesia memiliki potensi energi panas bumi sebesar 29.000 MW. Dari total potensi itu, kapasitas terpasang listrik dari panas bumi baru 1.440 MW atau 5% saja.
Di atas tanah, Indonesia punya harta karun bioenergi sebesar 34.000 MW. Pemanfaatannya sejauh ini baru 1.740 MW atau 5,1%.
Di perairan darat seperti sungai besar, sungai kecil, air terjun ada potensi energi hydro (air) 19.000 MW. Baru 5.250 MW energi hydro saja yang sudah dimanfaatkan.
Kemudian di laut, Indonesia memiliki potensi energi laut hingga 61.000 MW. Baru 0,28 MW atau 0,0005% saja yang dimanfaatkan.
Di udara, ada potensi energi angin yang mencapai 107.000 MW. Saat ini Indonesia baru membuat pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) 3,61 MW alias cuma 0,0034% dari total potensi energi angin.
Lalu dari sinar matahari yang ada sepanjang tahun karena Indonesia tak mengalami musim dingin, ada harta karun sebesar 560.000 MWp. Sejauh ini kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia baru 70 MWp.
Bila dihitung-hitung, total penggunaan energi terbarukan di Indonesia baru 8.780 MW atau 1,1% dari total potensi sebesar 810.000 MW. Pemanfaatan energi terbarukan belum optimal.
Sementara cadangan energi fosil Indonesia semakin menipis. Cadangan terbukti minyak bumi hanya 3,6 miliar barel, bakal habis dalam 13 tahun lagi dengan asumsi produksi 288 juta barel per tahun. Cadangan terbukti gas bumi saat ini 100,3 TSCF, hanya akan bertahan sampai kurang lebih 34 tahun lagi dengan asumsi produksi 2,97 TSCF per tahun.
Karena itu, harta karun energi terbarukan harus segera dioptimalkan untuk menggantikan energi fosil. Bila terus bergantung pada energi fosil, Indonesia bakal mengalami krisis energi dalam waktu 2-3 dekade mendatang. (ts/dtk)