Calhaj Asal Jakarta Wafat Saat Sujud Shalat Ashar di Masjid Nabawi

Kabar duka itu langsung menyebar ke hotel. Di balik kesedihan, muncul pula rasa ”bahagia”. Sebab, meninggal di Masjid Nabawi, apalagi saat sedang shalat, menjadi impian umat muslim.

Sugiarti tetap terlihat tegar. Meski saat diwawancarai Jawa Pos kemarin perempuan dari Blitar yang tinggal di Cakung, Jakarta Timur, itu berkali-kali mengusap air mata. ”Bapak itu orangnya keras, tapi baik sekali. Ibadahnya kuat,” katanya.

Sehari-hari Sukardi selalu mengingatkan istri dan anak-anaknya untuk shalat tepat waktu. Saat baru tiba di Madinah Selasa lalu (17/7), Sukardi-lah yang langsung mengingatkan istrinya agar tidak lupa melaksanakan shalat Arbain di Masjid Nabawi.

”Terakhir bersama bapak ya di lift, waktu berangkat shalat Asar di Nabawi itu. Bapak orangnya memang begitu,” kata Sugiarti, lantas terdiam. Dia tak sanggup meneruskan kalimatnya. Setelah menghela napas panjang, barulah Sugiarti melanjutkan cerita.

Pada 2011 atau empat tahun sebelum pensiun jadi pegawai swasta, Sukardi mendaftar haji bersama istrinya. ”Sejak dulu, cita-cita kami memang pergi haji berdua,” katanya.

Di masa penantian itu, Sukardi sakit jantung. ”Sebenarnya, oleh dokter mau dipasangi ring, tapi alatnya nggak bisa masuk. Akhirnya, dikasih obat saja,” bebernya.