Deklarator KAMI: Hukum Sejarah Akan Terulang Jika Pemerintah Tetap Bebal

Sikap terbuka dan mau menerima masukan penting bagi pemerintah. Sebab bila pemerintah tetap bebal atau tidak mau mendengarkan kritikan dan masukan dari civil society, jelasnya, maka hukum sejarah dipastikan akan terjadi.

“Nah kalau juga bebal juga, kalau dalam bahasa Alquran itu shummun bukmun ‘umyun fahum laa yarji’uun (Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali). Karena kita akhirnya melakukan prinsip yaitu menjalankan yang maruf (baik) mengajak bersama-sama mengajarkan yang maruf dan berusaha semaksimal mungkin mencegah yang munkar (buruk),” terang Yani.

“Hukum sejarah akan terjadi. Tapi saya ingatkan, jatuhnya seluruh rezim di dunia ini bukan hanya di Indonesia, seluruh rezim yang otoriter jatuh tatkala suara-suara rakyat sudah tidak didengar lagi,” tegas Yani.

Di sisi lain, ia menegaskan keberadaan KAMI bukan gerakan yang ingin menjatuhkan rezim saat ini.

“Kalau kami tidak ada agenda untuk memakzulkan, kalau komponen rakyat-rakyat lain ya kita enggak bisa mencegah,” pungkasnya. (*)