Di Bali Ust. Abdul Somad Diancam Parang, Kemana Jokowi-JK? Apa Hasil Revolusi Mental?

Eramuslim.com – Tindakan pengusiran Ustadz Abdul Somad oleh sejumlah organissasi masyarakat di Bali yang tergabung dalam Komponen Rakyat Bali seharusnya tak boleh dilakukan.

Begitu dikatakan pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (9/12).

Menurut dia, pengusiran terhadap Ustadz Somad yang dijadwalkan berceramah dalam forum peringatan Maulid Nabi Muhammad di Masjid An-Nur, Jumat malam tadi, tidak boleh dilakukan di negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

“Mari kita tanya rame-rame ke penguasa rezim saat ini, pelarangan warga negara Indonesia mengunjungi provinsi di Indonesia itu apa namanya dan mengapa bisa terjadi,” tegas Hendri.

Polster Kedaikopi ini menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Jusuf Kalla (JK) harus bisa menjelaskan mengapa peristiwa pengusiran terhadap orang yang mau beribadah masih bisa terulang di Indonesia.

“Bila penguasa rezim ini tidak bisa jawab, kita wajib mendoakan agar pemimpin kita yang terhormat ini lebih dekat ke Allah SWT,” tegas Hendri.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah organisasi masyarakat di Bali yang menamakan diri Komponen Rakyat Bali (KRB) berunjuk rasa di depan Hotel Aston, Denpasar. Massa, yang membawa senjata tajam seperti parang meminta agar Ustadz Somad diusir dari Bali. Massa awalnya hanya disilakan berunjuk rasa di depan hotel tetapi kemudian merangsek masuk. Polisi terpaksa memediasi perwakilan massa dengan pihak panitia.