Di Era Jokowi, Gerakan Mahasiswa Minim Peduli Rakyat

Eramuslim – Gerakan Mahasiswa di era Pemerintahan Jokowi dianggap minim kepedulian dan keprihatinan terhadap kondisi bangsa dan negara Indonesia. Ini terungkap dalam diskusi yang digelar InDeEMO (Indonesia Democracy Monitor) bertajuk ‘Quo Vadis Gerakan Mahasiswa Indonesia’, di Sekretariat InDEMO di Metro Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Hariman Siregar, aktivis mahasiswa yang dikenal sebagai tokoh utama Malari 1974, menyampaikan bahwa mahasiswa Indonesia belum juga tergugah dengan kondisi negara yang sangat memprihatinkan sekarang ini.

“Carut-marut politik, korupsi semakin marak hingga kondisi ekonomi yang semakin tidak menentu,” ujarnya.

Tampil juga menjadi pembicara pada diskusi ini Ketua Umum Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Indrayani Abdul Razak, yang didampingi Direktur Eksekutif Komunitas Politik Guntur 49, Isti Nugroho.

Ketua Umum Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Indrayani Abdul Razak, mengakui sensitivitas mahasiswa Indonesia terhadap carut-marut bangsa masih belum tergerak.

“Masih perlu konsolidasi yang lebih serius, karena harapan untuk terjadinya perubahan hanya bisa dilakukan mahasiswa dan pemuda,” ujar Razak.

Menurut dia, selama mahasiswa dan pemuda belum menyadari kondisi negara yang dirasa oleh sebagian warga masyarakat sudah semakin gawat, maka negeri ini tidak pernah akan berubah.

“Kondisi negara kita sudah semakin gawat, perlu perubahan,” ujarnya. (Rmol/Ram)