Dikuak Bobby The Cat, Sambutan Istimewa untuk Prabowo di Yordania

Character assasination terhadap Prabowo memang sangat luar biasa. Tak ada hari tanpa cemoohan di media massa. Serangan bertubi-tubi oleh lawan-lawan politiknya, tidak membuat Prabowo kehilangan kendali.

Ia merenung, melihat masa depan, tidak ada lagi tempat bagi dirinya di TNI, institusi yang sangat dia cintai. Lalu datanglah telepon dari sahabat karibnya, Pangeran Abdullah (kemudian dikenal sebagai Raja Abdullah II setelah naik tahta). Rupanya sahabat karibnya semasa pendidikan militer di Fort Bragg, Amerika Serikat tersebut mencermati perkembangan politik di Jakarta.

 

Pangeran Abdullah melihat Prabowo sedang dijadikan sasaran politik oleh lawan-lawannya. Ketika mendengar Prabowo dicopot dari jabatannya, Raja Abdullah menawarkan pesawat apabila diperlukan sewaktu-waktu Pangeran Abdullah mengatakan pada Prabowo bahwa ia akan disambut di Amman kapanpun.

 

Suatu hari kemudian Prabowo terbang menuju Jordania, persinggahan yang baru. Ia telah memberitahukan bahwa dirinya sedang dalam proses menjelang pensiun dari militer.

 

Kemudian, ketika sedang berada di hotelnya di Amman, Prabowo mendapatkan pesan resmi yang menyatakan bahwa ia diundang ke Markas Angkatan Bersenjata Jordania.

 

Pangeran Abdullah akan menerimanya sore hari, dan akan ada penjemputan di hotel. Prabowo menggunakan pakaian sipil. Dia sudah pernah mengunjungi markas tersebut, namun ia merasa bukan lagi perwira.

 

Tiba di pintu gerbang, ia melihat barisan pasukan ganda membentuk penjagaan kehormatan. Prabowo yakin bahwa ada tamu lain, dia lalu keluar dari mobil dan menuju pintu samping.

 

Segera, dua perwira berseragam mendatanginya, “Tidak Jendral, tidak. Anda harus lewat jalan ini untuk inspeksi pengawal!” Terkejut dan merasa haru serta terhormat, Prabowo memeriksa barisan Pasukan Bedouin yang mengesankan itu, hanya berbaju sipil.