Hebat! Soal Tragedi Macet Kemarin Jonan Merasa Tidak Bersalah

jonanEramuslim.com – Terkait kemacetan di jalan tol saat liburan panjang, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan emoh disalahkan. Dirinya mengaku sudah memberikan masukan untuk mencegah macet.

“Saya sudah berkirim surat ke Menteri Pekerjaan Umum dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang lebih memiliki wewenang, tentang beberapa saran atasi kemacetan,” ujar Jonan di Stasiun Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (26/12/2015).

Adapun usulan tersebut, lanjut Jonan, pemberlakukan kartu elektronik di pintu gerbang tol, sebagai antisipasi lamanya transaksi pembayaran yang acapkali menjadi penyebab kemacetan. Sistemnya tak berbeda jauh dengan yang diterapkan di KRL (Kereta Rel Listrik) Jabodetabek.

“Apapun kartunya, seperti debet atau yang lain, dan seharusnya ini bisa. KRL Jabodetabek saja pakai kartu elektronik dan semua orang memiliki, masak pemilik mobil tidak bisa punya,” ucap Jonan.

Kedua, lanjut pria kelahiran Jember, Jawa Timur ini, pembangunan area peristirahatan (rest area) di jalan tol, disarankan tidak terlalu dekat. Idealnya berjarak 20 hingga 25 kilometer per lokasi.

“Jangan lima hingga 15 kilometer ada area peristirahatan, apalagi lokasi parkir yang kurang luas. Ini menyebabkan antrean di tol dan memacetkan,” kata mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini.

Selanjutnya, Jonan menyarankan adanya rekayasa lalu lintas dari kepolisian saat volume kendaraan meningkat. Kecuali terjadi kecelakaan, memang tidak ada cara lain.

Terkait kemacetan yang terjadi pada 23 dan 24 Desember 2015 di tol keluar Jakarta, Jonan mengaku sudah berkoordinasi dengan banyak pihak untuk evaluasi.

“Kebetulan sekarang liburnya bersamaan, Natal, Tahun Baru dan libur sekolah sehingga volume kendaraan meningkat. Ke depan ada kebijakan yang mengatur sehingga kemacetan dapat diantisipasi,” pungkas Jonan. (ts/inilah)