HRS Jantan Akui Ada Kerumunan, Tidak Seperti Tetangga Sebelah

“Karena saat ada yang melanggar prokes, saya yang pertama kali marah kepada mereka. Walaupun itu pun saya juga marah, saya marah besar kepada panitia.

“Kenapa ini terjadi pelanggaran prokes semacam ini,” ucap Habib Rizieq.

“Dan ternyata betul, besok paginya, kami mendapatkan surat dari Pemprov DKI dan kena denda Rp 50 juta. Kami terima denda itu karena kami mengakui, pelanggaran prokes itu memang terjadi.

Kami tidak pernah mengingkari. Bahkan kami di situ saya buat rekaman, video, kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Jakarta dan nggak sampai di situ, kami batalkan semua acara,” imbuhnya.

Pengakuan ini baru terjadi sebab sebelumnya Habib Rizieq seringkali malah menyerang balik jaksa. Dia menyebutkan tudingan jaksa fitnah.

Selain itu Habib Rizieq mengaku membatalkan kegiatannya berkeliling Indonesia. Sebab, Rizieq beralasan tidak ingin melanggar prokes lagi.

“Tadinya saya diminta untuk keliling Indonesia, oleh cabang-cabang FPI, semua saya batalkan, saya tidak mau lagi terulang ada pelanggaran prokes,” kata Habib Rizieq.

Namun Habib Rizieq sempat menyinggung perihal pernyataan Menko Polhukam Mahfud Md perihal penjemputan dirinya saat pulang dari Arab Saudi. Apa kata dia?

“Saya sama sekali tidak pernah menduga, tidak pernah menyangka ada penyambutan luar biasa seperti bandara dan Petamburan, karena sebelum saya berangkat satu dua hari sebelum saya berangkat,” ucap Habib Rizieq.

“Saya sempat melihat berita di medsos kalau Polri itu sempat melarang penjemputan, karena pandemi bahkan pada saat itu pun Menko Polhukam termasuk yang melarang. Tapi begitu tinggal last-minute, saya ingin berangkat dari Saudi, saya mendapat kabar bahwa pak Menko Polhukam Mahfud Md mengumumkan di televisi bahwa bagi yang mau menjemput ya silakan, terus terang saya sendiri sebetulnya kaget,” imbuhnya.

Dia mengatakan jemaah yang hadir lebih dari ekspektasinya. Padahal, lanjutnya, dia tidak pernah membuat undangan agar warga menjemputnya.

Kemudian, Habib Rizieq mengucapkan terima kasih ke Mahfud karena mengizinkan warga menjemputnya di Soetta. Dia juga menyampaikan terima kasih karena Mahfud tidak membawa peristiwa kerumunan di Soetta ke ranah hukum.

“Terus terang saya sempat mengucapkan terima kasih kepada pak Menko Polhukam karena telah memberikan toleransi supaya mereka tidak diproses secara hukum, karena terus terang majelis hakim, apa yang terjadi di bandara ini lebih dahsyat dari pada yang di Petamburan. Jadi jumlah massanya lebih banyak pelanggaran, prosesnya juga lebih banyak,” tutur dia.

Habib Rizieq mengaku sempat khawatir kalau kasus kerumunan di Soetta bakal diproses hukum seperti di Petamburan, Jakarta Pusat. Sebab, menurutnya massa yang hadir di Petamburan tidak sebanyak massa yang hadir saat menjemputnya di Soetta.

“Tadinya saya khawatir bahwa ini akan diproses juga yaitu ke proses hukum. Tapi ternyata berdasarkan keterangan pak Mahfud kasus di bandara tidak diproses, saya tidak paham apa alasannya, tapi yang jelas yang di bandara tidak diproses yang di Petamburan diproses,” kata Habib Rizieq.(dtk)