Ibadah Haji 2020 Batal, Belajarlah dari Perjanjian Hudaibiyah

Eramuslim – KEPUTUSAN pahit harus diterima para calon jamaah haji Indonesia tahun ini. Ya, mereka dipastikan batal berangkat ke tanah suci menyusul keputusan pemerintah tidak memberangkatkan jamaah haji di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

Ketua Komunitas Dai Daiah Indonesia sekaligus pemilik travel haji dan umrah, Ustadz Mahfud Said mengatakan, umat muslim tidak perlu sedih atas keputusan yang diambil pemerintah. Sebab kata dia, Allah Subhanahu wata’ala tentu sudah menyiapkan hikmah besar di balik batalnya penyelenggaraan haji tahun ini.

Dia mencontohkan kasus batalnya umrah di zaman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, tepatnya pada tahun 6 Hijriyah. Kala itu, Rasulullah dan para sahabat ditahan Kaum Quraisy di Hudaibiyah dan tidak diperkenankan melanjutkan perjalanan menuju Makkah untuk melaksanakan umrah. Saat itulah kemudian terjadi perjanjian Hudaibiyah.

Pada momen itu, iman para sahabat diuji, lantaran Rasulullah justru menerima perjanjian Hudaibiyah, yang dianggap sangat merugikan kaum muslimin, apalagi Rasulullah saat itu telah memegang kunci Ka’bah, namun harus gagal umrah dan terpaksa kembali ke Madinah.

“Sekilas perjanjian ini sangat merugikan Nabi dan kaum muslimin, namun justru dengan perjanjian Hudaibiyah ini kaum muslimin mendapatkan kemenangan telak, dan kemudian hari kemenangan benar-benar terjadi sebagaimana janji Allah Subhanahu wata’ala dalam surat Al-Fath,” terangnya saat berbincang dengan Okezone, Selasa (2/6).

Tak lupa Ustadz Mahfud menyampaikan pesan kepada calon jamaah haji yang gagal berangkat tahun ini.

“Menyadur ayat Alquran, bisa jadi batalnya haji tahun ini tidak menyenangkan buat jamaah semua, tetapi ini adalah yang terbaik menurut Allah. Selalu lah berprasangka baik kepada Allah dan sesuai sabda Nabi: ‘Prasangka hambaku adalah kehendakku, prasangka baik menjadikan kebaikan dan kebahagiaan’,” tutupnya. (Okz)