Indonesia Titipan Anak Cucu Kita, Jangan Jual Negeri Ini

Eramuslim – Tiga tahun satu bulan sudah bangsa ini berjalan dalam genggaman kekuasaan Presiden Jokowi dan kabinet kerjanya. Tiga tahun satu bulan itu jugalah kabinet bekerja untuk membuat bangsa ini semakin terlihat rapuh, riuh, gaduh, merosot ekonominya, menurun daya kemampuan rakyatnya dan sesat dijalan lurus.

Meski begitu banyak indikator yang menunjukkan bahwa bangsa ini sedang menuju ke arah yang makin lemah, tapi tidak sedikit juga optimisme yang dibangun oleh Pemerintah dengan segala cerita kesuksesan yang semu dan entah dimana kesuksesan itu kini berada.

Bagi saya yang ilmu ekonominya pas-pasan, indikatornya cukup mudah mengukur sebuah kesuksesan, yaitu semakin sukses dalam bidang ekonomi, maka semakin banyak aset yang dimiliki, bukan semakin rajin menjual aset.

Fakta belakangan ini, klaim-klaim keberhasilan yang diraih oleh Pemerintah dibawah genggaman kekuasaan Presiden Jokowi, ternyata sangat berbanding terbalik dengan kondisi yang kita temui dilapangan. Rakyat semakin banyak yang mengeluh dengan kesulitan ekonomi yang terjadi. Pengusaha semakin mengeluh dan tertekan bisnisnya. Gerai-gerai retail banyak tutup, mall sepi, pasar rakyat tidak terlalu bergairah, lapangan kerja susah. Lantas dimana sebetulnya bukti keberhasilan ekonomi yang diklaim pemerintah itu? Apakah klaim itu disebar hanya untuk mengelebaui masyarakat apakah klaim itu disebar hanya untuk memenuhi ambisi kekuasaan?