Jokowi Sebut Kualitas Garam Madura Jelek, NU Jatim Protes dan Tuntut Minta Maaf

Nah, pernyataan pembanding itulah yang menyulut protes dari petani garam Madura dan NU Jatim. “Kami mewakili masyarakat tambak garam tersinggung,” kata Ketua Badan Kemaritiman NU Jatim, Mahmud Mustain, di kantor NU Jatim Jalan Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 4 September 2019.

Pernyataan Jokowi itu, lanjut dosen laboratorium energi laut Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu, tidak berdasarkan kenyataan yang ada. Sebab, menurutnya kualitas garam Madura bagus. “Bahkan, kualitas tiga sudah tidak kami produksi. Kami (petani garam Madura) hanya memproduksi kualitas (kategori) dua dan satu,” kata Mahmud.

NU turut protes karena berbicara petani garam Madura sejatinya juga berhubungan dengan warga Nahdliyin. Karena itu, BKNU meminta Jokowi segera mengecek langsung ke Madura agar mengetahui sebenar-benarnya kualitas garam di Madura. “Pemerintah bisa langsung mengecek saat kunjungan ke Madura, bisa mengecek langsung dan diperhatikan sekarang di Madura,” ujar Mahmud.

Di hari yang sama, massa mengatasnamakan Forum Petani Garam Madura menggelar aksi di kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan Surabaya. Mereka juga memprotes pernyataan Jokowi soal kualitas garam Madura yang disebut tidak bagus. Lima hari sebelumnya, aksi dengan tuntutan serupa juga digelar di Madura. Petani bahkan menuntut agar Jokowi minta maaf. [vn]