Jusuf Kalla Heran Sikap Jokowi Berubah: Kok Tiba-tiba Begini, Melanggar Berbagai Etik-etik

eramuslim.com – Dalam sebuah podcast bersama Abraham Samad SPEAK UP, Jusuf Kalla, atau JK, mengungkapkan perjalanan dan penyesalannya terkait mendukung Jokowi dalam karier politiknya.

Meskipun dulu menjadi salah satu orang yang mempromosikan Jokowi kepada Megawati Soekarnoputri, JK mengaku memiliki rasa penyesalan yang mendalam.

Awalnya, JK melihat Jokowi saat memerintah di Solo dan dalam sebuah acara seminar.

“Saya lihatnya waktu memerintah di Solo dan juga pada waktu saya sama-sama seminar,” JK memulai ceritanya.

Di mata JK, Jokowi terlihat rendah hati, low profile, dan memiliki kemampuan memimpin yang luar biasa.

“Ini orangnya rendah hati, low profile, dan juga dia bisa memimpin satu kabupaten atau kota,” ucapnya.

JK merasa wajar jika orang sehebat itu dipilih menjadi Gubernur.

“Maka menurut saya, wajar dengan cara begitu ia memimpin suatu daerah,” JK menuturkan.

Sebagai orang yang melihat potensi besar dalam Jokowi, JK kemudian mempromosikan Jokowi kepada Megawati.

“Karena itu, saya promosikan ke ibu Mega,” tukasnya.

Meskipun awalnya Megawati agak ragu, namun setelah meneliti dan mempertimbangkan usulan JK, akhirnya Megawati menerima.

Hal ini berujung pada pertentangan antara Megawati dan suaminya, Taufiq Kiemas, yang bahkan tidak saling bicara selama satu bulan.

“Ibu Mega berfikir, meneliti, dan luar biasa ibu Mega, dia bertentangan dengan pak Taufiq Kiemas. Sehingga dia satu bulan tidak bicara,” imbuhnya.

JK merasa penyesalan yang mendalam atas pengorbanan Megawati dalam mendukung Jokowi.

Saat itu, untuk bursa Calon Gubernur DKI Jakarta, Taufiq Kiemas memiliki calon sendiri, yaitu Fauzi Bowo.

JK merasa menyesal telah mempertentangkan Megawati dan Taufiq karena usulannya untuk Jokowi diterima oleh Megawati.

“Taufiq Kiemas punya calon sendiri, Pak Fauzi Bowo, sudah setuju, saya dengar yah, sehingga saya menyesal sekali setelah itu,” ungkapnya.

“Saya menyesal sekali mempertentangkan ibu Mega dan pak Taufiq gara-gara mengusulkan pak Jokowi. Karena saya minta ke ibu Mega, saya usulkan sebenarnya dan diterima,” lanjut dia.

Ketika Jokowi maju sebagai Presiden pada 2014, JK sempat memberikan peringatan karena menilai Jokowi belum cukup berpengalaman.

“Tapi saya kan kasih memang warning pada waktu Presiden kan, wah kalau baru dua tahun bahaya ini kalau jadi Presiden, pengetahuannya belum cukup, pengalamannya belum cukup,” sebutnya.

Namun, Megawati meminta JK untuk mendampingi Jokowi dan kembali maju sebagai Wakil Presiden.

“Karena itu ibu Megawati minta say mendampingi di karena saya berpengalaman, beliau kurang berpengalaman,” beber JK.

JK menerima tantangan tersebut dan menjabat sebagai Wakil Presiden selama lima tahun.

“Jadi saya juga tidak pernah minta sebenarnya. Hanya diminta untuk mendampingi dan saya lakukan itu selama lima tahun,” cetusnya.

Meskipun banyak yang menyalahkan JK atas pemilihan Jokowi, ia merasa bahwa dirinya dan Megawati sebenarnya merupakan korban dalam situasi tersebut.

“Dan selama lima tahun kan tidak terjadi apa-apa. Aman saja kan? Anda juga di KPK waktu itu kan aman saja,” terangnya.

Menanggapi perubahan sikap Jokowi yang terlihat melanggar berbagai etika dan aturan, JK merasa tidak tahu karena sudah tidak lagi berada dalam pemerintahan

“Soal perubahan Jokowi, saya tidak tahu karena sudah tidak di pemerintahan lagi, kok tiba-tiba begini, melanggar berbagai etik-etik, kebiasaan, aturan-aturan,” tandasnya.

Namun, ia berharap agar Jokowi dapat kembali berfikir dan berdoa untuk keselamatan bangsa ini.

Meskipun ada penyesalan, JK tetap memandang perjalanan politiknya sebagai bagian dari dinamika yang harus dihadapi dalam kehidupan politik.

“Karena itulah saya, mudah-mudahan beliau kembali berfikir, berdoa untuk keselamatan bangsa ini,” kuncinya.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar