Kapolda Metro Jaya Diganti

Eramuslim.com – Irjen Mochammad Iriawan terpaksa meletakkan jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya. Keputusan tersebut diinstruksikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian lewat Telegram Kapolri (TR) Nomor ST/1768/VII/2017 tertanggal 20 Juli 2017.

Jabatan Kapolda yang akrab disapa Iwan Bule itu akan diteruskan juniornya di Akpol 1988, Irjen Idham Aziz. Idham yang sebelumnya menjabat Kadiv Propam Polri menggantikan Iwan Bule yang diamanahkan sebagai Asisten Operasional (Asops) Kapolri.

Seperti diketahui, Iriawan, menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sejak 23 September 2016. Saat itu, Iwan menggantikan posisi Komjen Moechgiyarto yang kini menjabat sebagai Kepala Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) Polri.

Selama menjabat Kapolda Metro, Iwan banyak menangani kasus besar Ibu Kota. Mulai dari kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hingga kasus dugaan percakapan (chat) porno yang melibatkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Rizieq dan rekannya dalam kasus serupa, Firza Husein, bahkan telah ditetapkan tersangka. Namun, ditengah pengusutan kasusnya oleh pihak PMJ, Rizieq justru buron ke Arab Saudi sejak akhir April lalu.

Hingga saat ini, tersangka masih di luar Indonesia dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi.

Sebelum menjabat Kapolda Metro, mantan Kapolres Tegal itu juga  pernah menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) PMJ tahun 2008. Saat itu, lulusan Akpol 1984 tersebut sempat menjadi sorotan publik terkait kasus yang ditanganinya.

Khususnya, kasus pembunuhan berencana terhadap Nasrudin Zulkarnaen dengan tersangka mantan Ketua KPK Antasari Azhar.

Setelah itu, Iwan Bule menjabat sebagai Wakil Direktur Keamanan Trans Nasional Bareskrim Polri tahun 2009. Dirinya sukses memulangkan terpidana kasus pajak Gayus Tambunan dari Singapura ke Indonesia.

Kariernya semakin menanjak dengan menempati posisi Kapolda Nusa Tenggara Barat (2012), Kapolda Jawa Barat (2013) dan Kadivkum Polri dan Kadiv Propam Polri (2016).

Ketika dikonfirmasi, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan terkait mutasi tersebut.

“Benar. Mutasi rutin. Dalam rangka tour of duty (pindah pekerjaan) dan tour of area (pindah wilayah),” ujar Setyo, Kamis (20/7). (kl/rmol)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/konspirasi-penggelapan-sejarah-indonesia-eramuslim-digest-edisi-10.htm