Kemenag akan Hapus Materi Perang Uhud, Badar, dan Sebagainya dari Kurikulum Madrasah

“Oleh karena itu yang harus dilakukan Kemenag bukan menghapus materi ajar soal perang karena itu fakta sejarah. Tapi tampilkan kisah perang itu dalam bentuk kisah hikmah. Kisahkan bagaimana adab berperang dalam Islam, apa motivasi perang dalam Islam, lalu apa saja hikmah yang bisa diambil dan lain sebagainya,” tegasnya.

Kemenag beranggapan bahwa perang dalam sejarah Islam itu buruk dan tidak beradab. Lalu apakah Kemenag juga beranggapan bahwa Rasulullah, para Sahabat, Ulama dan umat Islam nusantara yang berjihad mengusir penjajah kafir, mereka semua berakhlak buruk dan tidak beradab karena berperang?

“Tidak ada korelasinya antara penghapusan materi ajar tentang perang dengan meningkatnya toleransi beragama. Karena kesimpulan itu perlu data dari hasil penelitian dan pengkajian, apakah ada data yang ditemukan bahwa karena ada materi ajar tentang perang, siswa muslim bersikap tidak toleran kepada siswa beragama lain?”

Wildan khawatir, Kemenag terpapar virus Islamphobia sehingga bertindak yang aneh aneh dan malah menampilkan wajah yang tidak simpatik terhadap Islam. Dapat dipahami gelombang besar anti radikalisme dan sebagainya sebagai proyek raksasa dan mewah yang menyasar umat Islam selama ini bisa menggerus siapa saja termasuk Kemenag. Dimana jika Kemenag tidak ikut arus besar tersebut bisa jadi akan jatuhlah mereka dari jabatan jabatan yang nyaman didudukinya selama ini. [mc]