Kesaksian Mer-C Tentang Penahahan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir

Eramuslim.com -Ada dua kemungkinan komplikasi penyakit yang dialami terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir (ABB).

Karena kondisi fisiknya yang renta. Atau, ada tekanan saat menjalani masa tahanan di sel isolasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

“Saya sudah kenal Ustad ABB sejak lama. Sepanjang hidup saya, beliau sudah sering keluar masuk penjara. Seorang fighter,” tutur Ketua Tim Dokter Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Joserizal Jurnalis, Sabtu (12/8).

Menurut Rizal, saat awal-awal ABB mendekam di Lapas, banyak yang enggan berinteraksi dengannya. Apalagi saat masih ditahan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

ABB ditahan selama 24 jam dan tak boleh keluar sel sama sekali. Amir Jamaah Ansharut Tauhid itu juga tidak mendapatkan cahaya matahari karena terkurung di sel.

Petugas lapas juga melarang ABB melakukan salat berjamaah. Bahkan, pergerakannya yang terbatas itu, selalu diawasi kamera pengintai yang berada di dalam sel.

“Selama di sel isolasi, ada banyak batasan. Bisa enak, bisa tidak. Kalau orang biasa berkomunikasi dengan orang banyak, kondisinya bisa menurun. Baik secara emosianal dan mental hingga kesehatan,” papar Rizal.

Rizal pun membandingkan saat Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dipenjara karena menentang diskriminasi ras. Nelson dinilai diperlakukan secara sama dengan tahanan lain, membaca buku hingga memiliki perpustakaan pribadi.

“Kalau Ustad ABB, buku saja dibatasi. Nelson Mandela yang dipenjara sampai tua saja, punya perpustakaan,” sesal Rizal mengisahkan nasib pasiennya.

Rencananya, pihak MER-C akan mengajukan pemeriksaan kesehatan kembali terhadap ABB dalam waktu dekat. Rujukannya ke Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) Jakarta.

“Kita akan periksa secara komprehensif kondisi otak beliau. Apakah tertekan atau memendam sesuatu, nanti ketahuan,” ungkapnya.

ABB sebelumnya telah menjalani Medical Check Up (MCU) di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita (RS-JHK), Kamis lalu (10/8). Tiba di rumah sakit, Rabu sore (9/8). ABB kembali ke Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Jumat subuh (11/8).

“Yang pasti kita tetap komitmen. Jaga kesehatan beliau. Kita rawat beliau dari tahun 2001,” demikian Rizal.(jk/rmol)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/konspirasi-penggelapan-sejarah-indonesia-eramuslim-digest-edisi-10.htm