Ketimbang Reuni, Lebih Baik Alumni 212 Bergandeng Tangan Hadapi Ancaman Resesi Ekonomi

Yakin menjelaskan, merayakan Maulid Nabi Muhamad adalah pengejewantahan kecintaan umat Muslim kepada Rasulullah SAW.

Meski Panitia reuni 212 menepis bahwa acara ini bebas dari muatan politik, Yakin meyakini masyarakat sudah bisa memilah apakah kegiatan itu untuk silaturahim atau memiki tujuan politik tertentu.

“Walaupun itu (Reuni 212) ditepis, masyarakat kita sudah cerdas menilai apakah reuni 212 itu murni silaturahim atau ada motif politiknya,” tandas Yakin.

Yakin menyebutkan, saat ini kondisi Indonesia sedang mengalami ancaman resesi ekonomi. Dia mengusulkan lebihbaik umayt muslim bergandengan tangan memikirkan kondisi bangsa. Ia khawatir jika masih ada gerakan-gerakan massa seperti Reuni 212 itu, investor akan pergi dari Indonesia.

Hari ini Indonesia akan menghadapi resesi ekonomi, lebih baik fokus gandengan tangan bersama untuk memikirkan bangsa ini. Kalau gerakan ini diteruskan para investor nggak mau ke Indonesia, mereka butuh keamanan, ketertiban dan kepastian,” pungkasnya.(rmol)