Kritik Luhut Usulkan Kabinet ‘Tak Diisi Tokoh-tokoh Toxic’, Gigin Praginanto: Gak Usah Pusing Mikirkan Kabinet yang Akan Datang

eramuslim.com – Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto, memberikan kritik terhadap usulan susunan kabinet yang diajukan oleh Luhut Binsar Pandjaitan untuk kabinet Prabowo-Gibran.

Menurut Gigin, Luhut seharusnya tidak terlalu memusingkan susunan kabinet yang akan datang.

“Gak usah pusing memikirkan kabinet yang akan datang,” ujar Gigin dalam keterangannya di aplikasi X @giginpraginanto (6/5/2024).

Dia menyatakan kekhawatiran bahwa susunan kabinet tersebut kemungkinan akan mencerminkan sebuah klub elit pengusaha yang juga memiliki pengaruh besar dalam partai politik.

“Bentuknya akan seperti klub para pebisnis elit yang merangkap pengendali Parpol,” tukasnya.

Lebih lanjut, Gigin menyampaikan bahwa publik tidak seharusnya terkejut jika para elit tersebut memperlakukan negara sebagai objek bisnis.

“Jadi jangan kaget bila mereka memperlakukan negara sebagai obyek bisnis,” sebutnya.

Dia menekankan bahwa hal ini dapat mengakibatkan negara dipandang hanya sebagai alat untuk kepentingan bisnis mereka.

“Cuan Uber Alles!,” tandas Gigin.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan harapannya agar Presiden Terpilih Prabowo Subianto dapat membentuk kabinet yang efektif untuk menjalankan program pemerintah lima tahun ke depan.

Luhut juga memberikan saran agar kabinet dalam pemerintahan Prabowo-Gibran tidak diisi oleh tokoh-tokoh “toxic” atau orang-orang yang memberikan dampak buruk terhadap orang lain.

Menurutnya, kehadiran orang-orang dengan sifat “toxic” dapat mengganggu jalannya program pemerintah.

Pernyataan tersebut didasari oleh pengalaman Luhut di pemerintahan, di mana masalah pemerintahan seringkali muncul akibat regulasi yang bertentangan dengan kepentingan nasional, yang perlu segera dibenahi.

Lebih lanjut, Luhut juga meyakini bahwa Prabowo memiliki potensi untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik di masa depan dengan melakukan banyak perubahan yang diperlukan.

(sumber: fajar)

Beri Komentar

1 komentar