Lecehkan Anies, Ananda Ditantang Buka-Bukaan Soal “Nilai-Nilai Kanisius”



Karenanya, SGY menantang agar elite Kolese Kanisius berani buka-bukaan perihal ajaran yang dimaksud Ananda, yang dianggap tidak sesuai dengan sosok Presedium Majelis Nasional (MN) KAHMI itu.

“Kepada Ananda dan sesepuh alumni Kanisius, mantan menteri Ir. Sarwono Kusumaatmaja dan Kepala SMA Kanisius, Pater E. Baskoro Poedjinoegroho S.J., Ketua Umum Perhimpunan Alumni Kolese Kanisius, Sharef Natanagara, silahkan buka semua apa sebenarnya nilai-nilai yang diajarkan oleh lembaga pendidikan itu. Jika ajaran itu benar tentu kalian tidak akan keberatan bukan? Mari kita gelar debat terbuka,” tegas SGY.

“Sekali lagi, sebagai rakyat Jakarta, saya mau bertanya apa saja ajaran dari lembaga pendidikan Kolese Kanisius, selain memberikan pendidikan dan mata pelajaran formal. Kenapa begitu kurang ajar terhadap pemimpin kami?, Saya minta buka semua kitab-kitab ajaran Kanisius yang kalian sembah itu,”  tegas SGY geram.

Namun, jika tidak bersedia, Ketua Gerakan Oposisi untuk Anies-Sandi (Gontas)‎ ini menuntut Ananda Sukarlan bersama elite di lembaga pendidikan Kolese Kanisius menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Anies Baswedan dan sekaligus juga kepada rakyat Jakarta.

“Jika Ananda keberatan juga, kami siap mengambil jalur hukum melaporkan kasus ini kepada Bareskrim Polri. Karena anda sebagai tuan rumah sudah berbuat kurang ajar dan perbuatan yang tidak menyenangkan. Ini adalah pelecehan kepada pemimpin kami yang dipilih secara konstitusional,” ucap SGY.

“Sejujurnya, saya tidak habis pikir dengan ocehan Ananda, kitab suci dan ajaran macam apa yang dimaksud bertentangan dengan konstitusi pemilu kita? Dimana sikap dan tutur kata Pak Anies yang tidak konstitusional? Jika betul ada, kenapa kemarin tidak dilaporkan ke Bawaslu?,” kata SGY penasaran. (jk/ts)