Madu Saffron dari Tersangka Teroris untuk Densus 88

Madu Saffron dari Tersangka Teroris untuk Densus 88Ilustrasi [Suara.com/Ema Rohimah]
eramuslim.com  – Detasemen Khusus 88 Antiteror menggelar razia, menangkapi sejumlah terduga teroris yang disebut pentolan Jamaah Islamiyah. Namun keluarga tersangka berkukuh tuduhan itu dibuat-buat.HATI Farid Okbah  bersemak, pikirannya buncah. Dia sempat mencurahkan segala kegelisahan kepada kawan separtainya, Taufik Hidayat, Minggu 14 November 2021.“Dua hari ke belakang, ane kayak diintai orang.”

Farid tidak mau menyampaikan kerisauannya kepada keluarga karena tak ingin memicu kepanikan. Hanya kepada Taufik dia bercerita.

Dia lalu menyodorkan selembar foto sekumpulan orang kepada Taufik. Ada dirinya di antara orang-orang yang terpotret. Tapi bedanya, muka Farid diberi tanda lingkaran.

Ane sudah ditandain.”

Kawan-kawannya biasa menyebut Farid sebagai UFO, akronim Ustadz Farid Okbah . Masa mudanya ia habiskan untuk berpetualang, bahkan melanglang antarbenua, dari Asia ke Australia, sampai Eropa.

Farid sudah memasuki masa senja kehidupan, tahun ini genap limapuluh delapan usianya. Tapi tekad kala muda masih berkobar.

Dia ingin melihat ada partai Islam yang ideologis seperti Masyumi kembali hadir dan memenangkan dukungan massa saat pemilihan umum.

Demi itu pula, Farid tetap giat pergi ke daerah-daerah untuk membangun Partai Dakwah Rakyat Indonesia.

Namun, langkahnya terhenti selang dua hari kemudian. Farid ditangkap tim Detasemen Khusus Antiteror 88 Polri di area rumahnya, kompleks Perumahan Bulog I, Jatiwarna, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat.

Dia dijadikan tersangka teroris, karena diduga menjadi anggota Dewan Syuro Jamaah Islamiyah dan Ketua Dewan Syariah LAZ BM Abdurrahman Bin Auf.