Eramuslim.com – Tokoh nasionalis senior Suko Sudarso yang juga Mantan Komandan Barisan Soekarno, mengingatkan publik bahwa kini sudah lampu kuning bagi Jokowi menuju Pilpres 2019 karena masyarakat kehilangan harapan pada Jokowi, terjadinya kemunduran sosial-budaya dan demokrasi, memburuknya ekonomi, melemahnya daya beli rakyat, membengkaknya utang, defisit neraca berjalan, kerusakan lingkungan dan melebarnya jurang kaya miskin serta perpecahan masyarakat (fragmentasi sosial) yang mengkhawatirkan.
‘’ Secara sosial, ekonomi maupun ideologis, situasinya sungguh makin sulit, rentan dan mengkhawatirkan. Baik kubu Jokowi maupun Pabowo serta kekuatan ketiga seyogianya semua mencermati situasi-kondisi yang tidak kondusif ini,’’ kata Suko Sudarso, tokoh senior GMNI dari ITB itu, yang pekan ini (19/12/18) melalui ormas Senopati dan Yayasan Tirta Amarta, menyelenggarakan diskusi terbuka bertema ‘’ Cegah Negara Gagal, Gapai Kebangkitan Indonesia Menjadi Pusat Peradaban Dunia’’.
Pernyataan itu disampaikan sebagai respon lanjut atas perkembangan situasi. Sebelumnya di media ini ada pernyataan tokoh nasional Rizal Ramli dalam menanggapi pernyataan akademisi Australian National University, Dr Thomas P. Power yang mencatat bahwa Pemerintah Jokowi menggunakan strategi represif untuk menekan lawan-lawan politiknya. Rizal bahkan menyebut kondisi demokrasi saat ini sangat menurun.
RR secara spontan dan cermat menanggapi pernyataan akademisi Australian National University, Dr Thomas P. Power yang mencatat bahwa Pemerintah Jokowi menggunakan strategi represif untuk menekan lawan-lawan politiknya. Rizal bahkan menyebut kondisi demokrasi saat ini sangat menurun.
“Menurut The Economist’s Democracy Index, index demokrasi Indonesia anjlok dari no 48 ke no 68. Kemunduran demokrasi,”ujarnya pada akun Twitter miliknya, yakni @RamliRizal.
