Masih Terluka Karena Islam Nusantara, Jokowi-Ma’ruf Tak Laku di Tanah Minang

Eramuslim – Ketokohan KH Ma’ruf Amin diragukan untuk mendongkrak suara calon presiden (capres) Joko Widodo di Tanah Minang pada Pilpres 2019. Pemilihan KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres oleh Jokowi tidak akan mampu membalikkan keadaan.

Ketua Front Pembela Islam (FPI) Sumatra Barat Buya Busra Khatib Alam berpendapat masyarakat Minangkabau memiliki prinsip yang teguh dalam memilih pemimpin. Karena itu, ia memprediksi, sebaran peta politik di Sumbar tak akan jauh beda dengan Pilpres 2014.

Empat tahun silam, Jokowi-JK kalah telak di Sumbar dengan hanya meraih 23 persen. “Mustahil terjadi (peningkatan suara Jokowi). Pemilih Sumbar adalah pemilih cerdas, bukan pemilih taqlid dan turut-turutan,” tuturnya, Minggu (12/8).

Buya Busra berpendapat salah satu penyebab ‘tidak lakunya’ skenario Jokowi-Kiai Ma’ruf di Sumatra Barat adalah pandangan Kiai Ma’ruf sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang mengizinkan konsep ‘Islam Nusantara’. Ia mengatakan konsep Islam Nusantara sempat ditentang secara tegas oleh Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar, beberapa waktu lalu.

“Justru suara Prabowo-Sandi yang akan menguat. Sebab umat Islam Sumbar sudah terluka oleh beliau (Kiai Ma’ruf) soal dibolehkannya konsep Islam Nusantara,” kata dia.

Kendati demikian, Buya Busra menegaskan, dirinya tetap menghormati Kiai Ma’ruf sebagai seorang ulama. Ia juga menghargai ijtihad politik yang diambil oleh Ketua MUI tersebut.