Menteri Agama Bakal Rombak Buku Pelajaran Alquran dan Hadis, Khilafah Dihilangkan

“Katanya dulu kalau kita lihat muatan sejarah khilafah sebenarnya enteng-enteng, tapi begitu ditampilkan, pengajarnya ikut menganukan. Jadi tadinya maksud memahami sekadarnya, tapi ternyata menjadi mempublikasikan, mengkampanyekan khilafah. Menurut saya dihilangkanlah,” ujarnya.

Revisi ini rencananya rampung akhir tahun 2019. Kemenag akan menguji publik hasil revisi 155 buku tersebut pada awal 2020. Kemudian buku-buku baru itu akan efektif digunakan mulai tahun ajaran 2020-2021.

Kemenag sebelumnya telah mengutarakan rencana perombakan 155 tema buku pelajaran agama dengan konten-konten yang dinilai bermasalah. Perombakan dilakukan untuk seluruh buku pelajaran agama mulai mulai dari kelas 1 tingkat sekolah dasar hingga kelas 12 tingkat sekolah menengah atas.

Lihat juga: Kemenag Rombak 155 Buku Agama, Termasuk soal Khilafah

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan pihaknya mengevaluasi konten-konten yang berpotensi salah dimaknai oleh peserta didik, salah satunya konten mengenai khilafah.

“Khilafah itu kan bisa disalahpahami oleh anak-anak kita, oleh guru-guru kita juga bisa salah paham kalau tidak dijelaskan secatara baik. Khilafah itu kan pernah ada dalam sejarah Islam sampai runtuhnya Turki Usmani kan, pada tahun 1923 ya,” ucap Amin saat ditemui di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Senin (11/11). [cnn]