Saking terlalu rajin berkerja dia sampai tidak memikirkan diri sendiri. Hingga kemudian dia jatuh sakit dan kekurangan gizi. Namun Sutami tak mau ke rumah sakit, dia takut diketahui bahwa Menteri yang bersahaja itu tidak punya uang untuk membayar rumah sakit.
Baru setelah Pemerintah turun tangan, Sutami mau diopname, Namun semua itu terlambat, Sutami meninggal dunia di Jakarta 13 November 1980 pada usia 52 Tahun.
Hidup Bersih
Meski jasanya banyak untuk Bangsa Indonesia, Sutami sempat mengungkapkan bahwa dia tidak mau dimakamkan di Makam Pahlawan Kalibata, Akhirnya Sutami di makamkan di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, kemudian namanya diabadikan menjadi nama sebuah waduk di Kabupaten Malang, yakni Waduk Ir.Sutami.
Indonesia saat ini membutuhkan lebih banyak sosok Menteri seperti Sutami sebagai Menteri yang berprestasi dan rela hidup merakyat. Menteri yang menghindar dari kehidupan duniawi yang melenakan dan memilih hidup bersih hingga akhir hayatnya.
Hingga kini namanya tetap harum dan akan selalu dikenang oleh bangsa Indonesia yang merindukan sosok pemimpin hebat dan sederhana seperti beliau.
Terima Kasih, Pak Sutami!
(Penulis: Djaya Suprana, pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan)