Mirip Peristiwa 1978, Rizal Ramli Merasa Peradilan Habib Rizieq Sarat Politik

Eramuslim.com – Persidangan Habib Rizieq Shihab (HRS) di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dianggap sebagai pengadilan politik yang sekadar mengikuti keinginan kekuasaan.

Hal itu disampaikan ekonom senior, Rizal Ramli (RR) saat berbincang dengan Neno Warisman dalam video yang beredar hari ini, Minggu (4/4).

Menurut RR, sejak awal harus disadari bahwa pengadilan yang dialami Habib Rizieq bukanlah pengadilan hukum biasa, melainkan pengadilan politik.

“Saya waktu Habib di Mekkah, sering pidato mau pulang ke Indonesia, mau pimpin revolusi. Berapa kawan-kawan datang ke rumah, tanya, bagaimana menurut pendapat Pak RR? Saya katakan hati-hati, karena kalau mau pulang ke Indonesia dengan tujuan memimpin revolusi pasti akan dijadikan target oleh yang kuasa,” ujar RR seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL.

Ia kemudian mengingatkan peristiwa people power di Filipina. Saat itu, ada tokoh oposisi ditembak aparat setempat di dalam pesawat saat tiba di negaranya.

Peristiwa itu kemudian memicu masyarakat bergerak hingga Presiden Ferdinand Marcos jatuh.

“Nah pesan ini mungkin disampaikan oleh teman-teman sehingga ketika mendarat di Cengkareng, pidato Habib diubah mau memimpin revolusi akhlak. Saya baca itu, wah senang. Yang kuasa pun akan senang. Karena kalau hanya khotbah revolusi akhlak enggak ada masalah. Tapi Habib 3 hari 4 hari kemudian nyerang (mengkritik) lagi, ya akhirnya jadi targetlah,” jelas RR.