MS Kaban: Dikritik Kok Sensi? Sri Mulyani Sering-Seringlah ke Pesantren Biar Tenang

Eramuslim.com – Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut pidato Ketua MPR Zulkifli Hasan pada Sidang Tahunan MPR, sebagai ungkapan politis dan menyesatkan, disesalkan banyak pihak.

Dalam pidato itu Zulkifli Hasan (Zulhas) mempertanyakan pembayaran pokok utang pemerintah yang jatuh tempo pada 2018 sebesar Rp400 triliun.

Sri Mulyani menyatakan pembayaran pokok utang 2018 sebesar Rp396 triliun dihitung berdasarkan posisi utang per akhir Desember 2017. Dari jumlah itu, 44 persen adalah utang yang dibuat pada periode sebelum 2015 atau sebelum Presiden Joko Widodo menjabat.

Mantan Menteri Kehutanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) MS Kaban turut menyesalkan pernyataan Sri Mulyani tersebut. Bahkan MS Kaban menyebut Sri Mulyani “sensi” atas kritik Zulkifli Hasan.

“Bu Menkeu SM di awal-awal reformasi sangat kritis terhadap masalah perekonomian nasional, lah sekarang di kritisi untuk saling mengingatkan demi kepentingan bangsa kok sensi, coba deh Bu Menkeu sering-sering ke pesantren biar tenang,” tegas MS Kaban di akun Twitter @hmskaban.

Sebelumnya, dalam kultwit panjang, Zulkifli Hasan mengklarifikasi tudingan Sri Mulyani di akun @ZUL_hasan. “Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pidato saya di sidang tahunan MPR politis dan menyesatkan. Menkeu Sri Mulyani juga terus menyalahkan pengelolaan utang periode pemerintahan sebelumnya. Siapa sebenarnya yang menyesatkan? Berikut adalah jawaban saya #JawabBenar,” kata @ZUL_hasan.