Muslim Solo Sepakat Boikot Koran, TV, dan Tidak Belanja di Swalayan

soloEramuslim.com – Umat Islam di Solo sepakat untuk memboikot salah satu televisi swasta nasional dan sebuah surat kabar nasional. Alasannya karena pemberitaan dua media tersebut dinilai kerap menyudutkan umat muslim.

Hal itu merupakan salah satu poin dari tiga kesepakatan dalam ‘Gerakan Shubuh Berjamaah’ di Solo, Senin (12/12/2016).

Panitia Gerakan Shubuh Berjamaah yang juga Divisi Ekonomi DSKS, Nurhadi menjelaskan, kesepakatan tersebut langsung dilakukan mulai hari ini.

Sementara dua poin kesepakatan lainnya yakni sepakat mengistiqomahkan subuh berjamaah di masjid, dan sepakat untuk tidak membeli dan mengkonsumsi barang belanjaan dari pasar modern atau swalayan.

Hal ini dilakukan sekaligus untuk mendorong para pelaku usaha kecil terutama di pasar tradisional untuk bangkit.

“Kita selama ini kurang perhatian pada saudara kita, pelaku usaha ekonomi menengah ke bawah, mereka yang mati usahanya karena kita tinggalkan, sebaliknya kita menghidupkan toko modern yang ekonominya menjajah kita, mereka (pengusaha pasar modern) mempunyai jaringan, tidak mengenal batasan dan punya misi untuk menguasai Indonesia,” kata Nurhadi.

“Kemandirian kita selama ini terasa tergantung, maka kita harus mandiri, membentuk diri dengan shalat jamaah. Kita juga harus mandiri informasi, lalu mandiri pangan, bagaimana semua cyrcle ini ada di tangan umat Islam,” kata Nurhadi menambahkan.

Hari ini, umat muslim se-Solo memadati Masjid MUI Semanggi Kota Surakarta. Jamaah pria memenuhi bagian dalam masjid. Nyaris tak ada celah kosong, tiap shaf terisi. Bahkan beberapa jamaah memilih tempat di lantai dua dalam masjid.

Ribuan umat muslim Solo sebetulnya telah memenuhi masjid yang terletak tak jauh dari pasar Klitikan itu sejak Minggu (11/12/2016), malam.

Jamaah begitu antusias mengikuti kajian keislaman yang digelar oleh Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) bersama MUI Kota Solo sebagai pembuka dari rangkaian Gerakan Subuh Berjamaah 1212. (kl/ts)