Noda Militer Amerika, Kerahkan 5 Jet Tempur Terobos Langit Indonesia

Setelah mendapatkan perintah terbang untuk melakukan penyelidikan dari Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional, Marsda TNI Wresniwiro yang diperintahkan berjenjang melalui Pangkosek Hanudnas II Marsma TNI Pandji Utama lalu ke Komandan Skadron 3, Letkol Pnb Tatang Hariansyah.

Dengan gagah berani, TNI menerbangkan dua pesawat tempur F-16 Fighting Falcon untuk menghentikan kegiatan jet-jet tempur Amerika itu.

Jika dilihat dari kacamata teknologi, tentu saja kedua pesawat tempur TNI AU itu kalah jauh dari 5 jet tempur Amerika. F-16 merupakan pesawat bermesin tunggal, sedangkan F-18 Hornet bermesin ganda.

Namun, hal itu tak menyurutkan nyali 4 penerbang tempur TNI untuk mengusir mencegat lima jet tempur AS. Dengan hanya bersenjatakan masing-masing dua rudal AIM-9P4 dan kurang dari 500 butir peluru kaliber 20 mm mereka terbang dari Pangkalan Udara Iswahyudi Madiun, Jawa Timur.

Setelah mengudara dan berhasil mendeteksi keberadaan jet-jet tempur liar itu, saat baru 2 F-18 Hornet yang terdeteksi. Tapi secara tak terduga jet tempur Amerika langsung menyerang Falcon 1 yang diawaki Kapten Pnb Ian Fuadi/Kapten Pnb Fajar Adriyanto dan Falcon 2 yang diawaki Kapten Pnb Tonny Haryono/Kapt Pnb Satriyo Utomo.

Kedua pesawat tempur TNI AU itu dikunci dan sudah dalam posisi siap ditembak. Dalam kondisi itu, para penerbang TNI AU melakukan perlawanan dan perang saling jamming radar pun terjadi.

Lima F-18 Hornet itu kembali melakukan penguncian target, tapi lagi-lagi kedua F-16 TNI mampu lolos dari kuncian setelah melakukan gerakan khusus. Malah Falcon 1 dan 2 berhasil mengecoh lawan. Hanya saja tiba-tiba saja muncul 3 jet tempur Amerika lainnya.

Langit Jawa kala itu menjadi sangat menakutkan, kini 2 pesawat tempur TNI AU berhadapan dengan 5 jet tempur Amerika. Bahkan Operator Surabaya Director terpaksa semua pesawat sipil segera menjauh dari area manuver jet-jet tempur itu.