Pak Anies, Jangan Biarkan BRT Kebanggaan Indonesia Hancur

Eramuslim.com – Dilabeli sebagai moda transportasi dengan sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Asia Selatan yang beroperasi sejak tahun 2014, Transjakarta ternyata dililit masalah struktural yang bisa menyebabkan kehancuran. Masalah struktural tersebut terlihat dari kecelakaan yang kerap dialami armada.

Data kecelakaan bus Transjakarta diungkap Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya dalam Rapat Kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12) dua hari lalu. Yana menyebut terjadi 502 kali kecelakaan bus Transjakarta sepanjang Januari-Oktober 2021.

Kecelakaan paling banyak disebabkan bus menabrak obyek tertentu atau kecelakaan tunggal, yakni 88 persen dari total kecelakaan. Sementara 12 persen lainnya bus ditabrak atau diserempet oleh kendaraan lain.

Kecelakaan paling banyak melibatkan bus milik operator PPD yakni 34 persen, disusul Mayasari 32 persen, Steady Safe 16 persen, Kopaja 13 persen, Transwadaya 3 persen, Pahala Kencana 1 persen, dan Bianglala 1 persen.

“Data kecelakaan yang dipaparkan oleh Direktur Utama Transjakarta, Yana Aditya menunjukan bahwa Transjakarta sedang terlilit masalah struktural. Jumlah kecelakaan Transjakarta itu akan jadi lebih banyak jika dihitung hingga Desember 2021 ini,” kata ‎Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta)‎ Azas Tigor Nainggolan seperti dikutip redaksi di akun Facebook miliknya, Rabu (8/12/2021).