PDIP Klaim Di bawah Jokowi, Rakyat Indonesia Lebih Sejahtera

“Tapi kenapa kita mendapatkan (emas) 10 persen, kan perintah UU untuk rakyat Indonesia bukan rakyat Amerika. Dengan kondisi seperti ini siapa yang membuat miskin, Allah atau Presiden? Kenapa kiai-kiai kalau miskin terima saja, takdir, masih kita begitu menyalahkan Allah membuat kita miskin, bukan begitu. Padahal kita dikasih minyak, emas, gas dan kelapa sawit, kaya raya Indonesia, dulu rempah-rempah kita diperebutkan,” ujar Eggi saat memberi tausiah setelah mengikuti GIS berjemaah di Masjid Dzarratul Muthmainnah, Tangerang Selatan, tadi pagi.

“Jadi siapa yang membuat kita miskin? presiden atau Allah?” kata Eggi kepada jemaah.

“Presiden,” ujar para jemaah.

Di tempat yang berbeda, Ketua Bidang Perekonomian PDIP, Hendrawan Supratikno juga membantah ucapan Eggi. Ia bahkan menyebut ucapan Eggi sangat ngawur.

“Pernyataan ngawur tanpa data. Setiap tahun, dalam UU APBN, selalu ada pasal tentang target-target pembangunan yang hrs dicapai selain tingkat pertumbuhan ekonomi, seperti angka kemiskinan, angka pengangguran, indeks gini dan indeks pembangunan manusia (IPM),” ujar Hendrawan Supratikno kepada wartawan, Minggu (15/4).

Ia menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir ini, angka kemiskinan, pengangguran dan indeks gini ratio Indonesia telah menurun. Sebaliknya IPM Indonesia telah meningkat.

Hendrawan menilai, kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Jokowi menunjukkan arah perbaikan. Ia meminta para tokoh untuk berbicara menggunakan data.

“Kami berharap para tokoh berbicara berbasis data. Jangan sekadar cari sensasi,” kata Hendrawan. [aktual]