Pengamat Sebut Narasi Usang Pidato Visi ‘Investasi’ Jokowi

Pangi menyoroti pembangunan tol dan infrastruktur Jokowi selama ini yang ternyata tidak menguntungkan perusahaan-perusahaan dalam negeri.

“Jadi Jokowi ini lagi bingung, program dia lima tahun sebelumnya tidak kelihatan. Jadi banyak narasi yang diulang dan justru hilang seperti konsep Maritim dan Revolusi Mental,” kata Pangi.

Menurut Pangi, Jokowi pernah mengungkapkan janji politik soal membangun Indonesia menjadi negara maritim yang tangguh dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dengan konsep revolusi mental. Namun saat pidato kemarin, Jokowi melupakan keduanya. Mestinya, kata Pangi, visi seorang presiden harus berkelanjutan dan memperkuat apa yang sudah ia lakukan di periode yang sudah ia jalankan.

Selain itu, narasi usang yang dikritik oleh Pangi adalah cara Jokowi yang kembali ‘membenturkan’ rakyat dengan wacana anti pancasila. Menurut Pangi, Pancasila sebagai satu-satunya ideologi di Indonesia sudah disepakati seluruh rakyat Indonesia.

“Jangan adu rakyat lagi dengan kelompok anti dan yang pro pancasila. Masyarakat kecil cuma gelisah karena ketidakadilan dan penegakan hukum dan HAM lemah. Harusnya narasi itu yang diperkuat,” ujar Pangi.

Narasi pengulangan yang disampaikan Jokowi juga diamini pengamat politik Hendri Satrio. Menurut Hendri, salah satu visi baru yang disampaikan Jokowi adalah soal SDM di poin membangun Manajemen Talenta Indonesia.

Hanya saja, menurut hemat Hendri, masalah SDM masih kurang dieskplorasi. Sementara vocational school adalah janji usang Jokowi yang selama ini justru tidak berjalan.