Penyebar Pamflet Salat Jumat Bersama Prabowo Masih Misterius

Anehnya, pamflet yang diberitakan tersebar di lingkungan masjid dan kampus itu, juga tak didapati pihaknya. Helda mengaku ia dan rekan-rekan sudah berkeliling ke sejumlah lokasi guna mencari pamflet yang dimaksud.

“Kami sejak pemberitaan heboh itu langsung cari tahu. Kami muter ke kawasan kampus kaya Udinus, Undip, juga nggak menemukan. Termasuk di Masjid Kauman (Masjid Agung Semarang),” katanya lagi.

Kendati demikian, Rian DS sebagai Wakil Ketua Mantaps Semarang, menyebutkan, selama niat mewartakan kedatangan Prabowo di Semarang ini, pihaknya tak berkoordinasi dengan relawan 02 lainnya. Termasuk dalam mencari tahu siapa penyebar pamflet ini.

“Kami sesama relawan Pak Prabowo-Sandi selama ini memang percaya bisa mandiri. Kami memang tidak berkoordinasi untuk ini,” katanya.

Dirinya pun kembali menegaskan bahwa sejatinya tak ada yang salah dalam mengajak sesama umat Islam beribadah. Dalam hal ini, Rian turut memastikan bahwa kegiatan Prabowo di Semarang ini tak ada sangkut pautnya dengan politik.

“Pak Prabowo ke sini, beliau hanya manusia biasa, kenapa kita nggak menerima beliau apa adanya yang ingin beribadah. Dulu ramai hastag Pak Prabowo Jumatan di mana, nggak pernah kelihatan kalau jumatan. Sekarang mau Jumatan malah diributin,” tegasnya.

Terakhir, pihaknya dalam hal ini meminta maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak yang dirugikan. Manakala postingan mereka di Instagram berujung kehebohan seperti ini. Postingan tersebut, saat ini juga sudah dihapus berdasarkan arahan dari Mantaps Pusat.

“Dari kami tidak ada niatan membuat heboh seperti ini. Kami meminta maaf kepada pihak takmir juga. Kami hanya ingin pesta demokrasi ini berjalan sebagaimana mestinya, karena kehadiran kami bukan untuk eksis-eksis an saja. Kami juga ingin ikut andil dalam mengedukasi pemilih, menyusul banyak juga pemilih pemula dan yang golput berdasar survei saat ini,” tutupnya.

Sebelumnya, Capres Pilpres 2019 nomor 02 diagendakan akan menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Agung Semarang, Jumat (15/2) besok. Namun, kegiatan Prabowo ini kemudian menjadi ramai seiring beredarnya keterangan resmi dari Ketua Masjid Agung Semarang, KH Hanief Ismail.

Rilis ini ditafsirkan pelarangan bagi Prabowo untuk beribadah di Masjid Kauman oleh sejumlah pihak. Namun, belakangan Hanief telah menyampaikan klarifikasinya. Jika sebenarnya yang menjadi persoalan adalah munculnya pamflet berisikan ajakan untuk mengikuti salat jumat bersama Prabowo. Karena dengan begitu, malah terkesan ada unsur politisnya.

Di sisi lain, Juru Bicara Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Jateng, Sriyanto Saputro, saat dikonfirmasi sebelumnya juga membantah jika pihaknya disebut sebagai kelompok yang membuat pamflet ini. “Saya enggak tahu kalau ada pamlet ajakan di masjid dan kampus. Dari BPN tak pernah bikin itu. Kita enggak ada waktu untuk bikin,” katanya. [JP]

——-

Buku pilihan pekan ini,  silahkan pesan stok terbatas , klik ini :

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-preorder-edisi-revisi-penyempurnaan-digest-12-imperialisme-kuning.htm