Polisi Resmi Sebar Aparat Awasi Khatib di Masjid

Kepolisian juga mengharapkan peran serta masyarakat dalam proses pengawasan masjid. Masyarakat, imbau Argo, bersedia melaporkan jika menemukan indikasi dugaan penyebaran kebencian lewat ceramah di masjid.

“Kita mengimbau masyarakat seandainya menemukan ada indikasi silakan disampaikan ke petugas kami,” ucap Argo.

Pengawasan masjid ini dilakukan setelah Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan kebutuhan mencegah masjid dijadikan tempat menyebar ujaran kebencian.

Untuk itu, perlu pengawasan dari polisi dan pemerintah daerah untuk memperingatkan masjid-masjid yang dalam acara dakwahnya mengandung narasi kebencian.

“Masjid yang dijadikan tempat menebar kebencian harus diingatkan dan diperingatkan supaya tidak dibiarkan masjidnya untuk menyebar kebencian. Itu harus aktif dari kepolisian maupun pemda untuk melakukan pencegahan,” kata Ma’ruf saat membuka Festival Tajug 2019 di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (22/11).

Selain mengerahkan polisi, Ma’ruf mengatakan perlu pendataan yang jelas masjid mana saja yang berpotensi terpapar.

“Nanti kita minta dewan masjid untuk mencari, untuk memetakan. Kita recheck lagi mana masjid yang perlu pembinaan supaya tidak menebar narasi-narasi kebencian, permusuhan, tapi sebaliknya membangun narasi kerukunan,” ucap Ma’ruf

Ma’ruf mengingatkan bahwa masjid harus diisi dengan narasi kerukunan dan kasih sayang. Ajaran ini, menurutnya, sesuai dengan ajaran Sunan Gunung Jati, salah satu Walisongo penyebar agama Islam yang berasal dari Cirebon. [cnn]